TUJUAN HIDUP
MANUSIA
“Ketentraman,
Kedamaiaan dan Kesejahteraan”
Rasional
berarti bisa diterima oleh akal (logis). Hidup secara rasional (Ilmu
Biologi) adalah bernafas, berkembang biak, bergerak, makan, minum
dan tumbuh. Manusia menurut Aristoteles adalah Hewan yang berfikir. Manusia
lahir dengan mempunyai potensi-potensi yang nantinya menjadi sebuah
keahlian untuk kelangsungan hidup manusia tsb. Hidup dari bayi sampai mati.
Ketika ada yang diciptakan pasti ada yang menciptakan. Itu berarti semua yang
ada pasti ada penciptanya, Rene Descartes (ada dan adaan).
Ketika kita ingin nyaman dalam menjalani hidup maka, kita harus mempunyai
menejemen hidup yang terperinci dan terstruktur supaya hidup kita terarah tidak
tanpa tujuan. Supaya hidup tentram kita harus menentramkan. Ketika ingin
disayangi maka kita harus menyayangi, ingin di hormati harus menghormati, hukum
Kausalitas (sebab akibat).
Untuk
apa manusia hidup???
Dengan
melakukan pendekatan secara rasional terhadap tujuan hidup manusia dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa dengan berbagai potensi dan keahlian
manusia untuk mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan.
Menurut
kaum materialistis manusia itu hidup untuk mencari materi semata tidak
percaya akan adanya kehidupan akhirat. Aliran
ini tidak memercayai pada Pengetahuan dari luar manusia (Tuhan/Wahyu),
karena mereka tidak percaya akan adanya Tuhan.
Kaum intelektuialis
yang sangat bertumpu dan berfokus pada pendidikan (pembelajaran), hidup
itu untuk belajar. (Agnoistis)
Dari mana kita?
Dimana kita? Untuk apa?
Kemana kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar