KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah
Subhanahuwata`ala. Sebab, dengan Qadrat dan Iradat-Nya lah penyusun bisa
menyusun proposal ini. Salawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada junjungan kita yakni, Nabi muhammad Sallaahu`alaihiwa`alaihiwasallam.
Kepada keluarganya, shabat-shabatnya, kepada thai`in wal thabi`it-thabi`itnya,
hingga sampai kepada kita selaku umatnya yang insyaallah hingga akhir zaman memegang
amanahnya. Aamiin yaa rabbal `alamin.
Makalah ini ditulis dan untuk diberikan kepada
dosen mata kuliah Judaisme. Tidak lupa penyusun ucapkan terimaksih kepada
Ayahanda dan Ibunda, dan juga tek lupa kepada Bapak Ilim Abdul Halim, M. Ag
yang telah berjasa mencurahkan ilmunya kepada penulis dengan mengajarkan mata
kuliah ini.
Penyusun memohon kepada Bapak dosen khususnya,
umumnya para pembaca barangkali menemukan kesalahan dan kekurangan dalam buku
ini, baik dari segi bahasanya maupun isinya harap maklum. Selain itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat memebangun kepada semua pembaca
demi lebih baiknya buku yang akan datang.
Bandung,
10 Oktober 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………… 1
DAFTAR ISI……………………………………………………………..
2
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………. 3
1.1. Latar Belakang…………………………………………….. 3
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………. 3
1.3. Tujuan Pembahasan Masalah……………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………
4
2.1. Klaim Kitab Suci…………………………………………… 4
2.2. Gerakan Zionis …………………………………………….. 5
2.3. Berdirinya Negara Israel Modern…………………………...13
BAB III PENUTUP……………………………………………………….
17
3.1. Kesimpulan…………………………………………………. 17
3.2. Saran………………………………………………………… 17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..
18
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Agama adalah satu
pegangan bagi saetiap umat manusia yang memiliki agam untuk di taati
masing-masing, menurut sejarah, setiaop agama yang ada didunai ini, mempunyai
sejarah dan kisah peradaban masing-masing yang menjadikan agama-agama
dikenal.dari agama abrahamik dan non-abrahamik, agama Yahudi adalah agama yang
baru tapi bisa menguasai dunia. Agama Yahudi pada awalnya mempunyai sejarah
yang amat panjang untuk mencapai Negara merdeka dan untuk mendirikan Negara Israel
di palestina, untuk mencapai Negara merdeka itu, mereka menggunakan tiga klaim
yang menjadi dasar untuk mendirikan Negara Israel di Palestina. Selama sejarah
dan abad penguasaan itu, bangsa-bangsa yahudi mengalami sejarah yang sangat
bergelombak dalam mencapai kemerdekaan dari perbudakan bangsa-bangsa dan
kerajaan dari luar seperti Tiglath-Pileser III, raja Assyyira. Sejarah-sejarah
perkembangan dan perjalanan bangsa-bangsa yahudi dalam makalah ini,menceritakan
bagaimana bangsa yahudi menjalani fase-fase untuk menguasai palestina.
1.2. Rumusan
Masalah
Bagaimanakah
perkembangan Yahudi di era modern itu?
1.3. Tujuan Pembahasan Masalah
Mengetahui perkembangan Yahudi di era
modern
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Klaim Kitab Suci Perjanjian Lama
Dalam bagian ini kami tidak akan membahas tentang keotentikan dari Bible
/ Perjanjian Lama, karena hal ini termasuk pada wilayah perbedaan teologis.
Bani Israel bersebaran keberbagai Negara (diaspora), merupakan balasan atau hukuman atas ketidak
patuhan mereka kepada Tuhan. Seperti yang termaktub dalam Al-Kitab, Yehezkiel
[11]: 12, walau demikian mereka meyakinkan akan kekudusan Tuhan, yang dimana
akan membimbing dan menuntun mereka untuk kembali ke Yerusalem. Dan masih dalam
surat dan bab yang sama lebih tepatnya pada pasal 17-18, yang dimana mengatakan
bahwasannya “Aku akan membawa kamu ke tanah Israel.”[1]
Terlepas dari benar salahnya pengklaiman diatas, ternyata Yahudi sudah
mendirikan negara Yahudi Modern pada tahun 1948. Perjuangan bangsa Yahudi ini
untuk mendirikan negara mereka ini melalui berbagai rintangan dari
generasi-kegenerasi. Yahudi dalam sejarah tercatat mulai memiliki pemerintahan
sejak tahun 1020 SM. Sebelum itu, Yahudi hanyalah bangsa yang termarjinalkan,
hingga jadi bangsa pengelana dan tertindas. Pemerintahan Yahudi ini mampu
berlangsung hingga tahun 587 SM. Setelah itu Yahudi tercabik-cabik kembali oleh
Babylonia dan Mesir, dua negara ini merupakan negara yanga paling bersemangat
dalam menindas, memperbudak, dan menindas Bani Israel. Hingga diisukan bahwa
tercabik-cabiknya Irak saat ini karena balas dendam atas nama sejarah. Hanya
semasa Persia-lah, Bani Israel diperbolehkan “pulang kembali atu pulang
kampung” ke Yerusalem. Yahudi hari ini seharusnya berterimakasih kepada bangsa
tersebut (Iran). Karena secara sosiologis Yahudi sudah pasti akan termusnahkan
dan termakan oleh sejarah.[2]
Disamping alasan janji Tuhan yang disebutkan di atas, Smith,menjelaskan
berdirinya kembali negara Israel Modern pada tahu 1948 memang cukup
ruwet.selain dorongan religius yang kuat, ada juga dorongan lain yang ikut
menyumbang, yaitu:[3]
1.
Alasan keamanan, adanya
anti-Yahudi yang biadab dari orang-orang Nazi dimana 6 juta (sepertiga) orang
Yahudi terbunuh.
2.
Alasan psikologis, sebagai
kelompok minoritas, sehingga membuat rendah diri dan perasaan menolak akan
keperibadian sendiri, dengan kata lain sebagian orang Yahudi psikisnya agak
kurang sehat. Bisa dipulihkan dengan punya identitas diri dalam negara sendiri.
3.
Alasan kultural, perlunya wilayah untuk menjaga dan melestarikan
tradisi dan semangat keagamaan Yahudi itu senidri.
4.
Alasan idealisme, harus adanya suatu negara yang diabadikan
untuk mewujudkan cita-cita serta norma-moral kenabian secara tuntas.
2.2. Gerakan Zionis Yahudi
2.2.1. Zionisme pertama
Istilah
zionisme diambil dari suatu tempat disitu ada bukit/gunung dan pohon. Gerakan
ini dipelopori oleh para Khakhomat (para pendeta/ ahli agama Yahudi), ketika
mereka mengelana dalam penderitaan dan perbudakan oleh kekuasaan di Babylonia
mereka merindukan dua hal; negara dan agama. Mualilah gerakan politik yang
berideologikan Zionisme diwacanakan, yaitu penyatuan dan membangun kembali
negara dan agama. Dengan gerakan ini berhasil pulang ke Yerusalem setelah
Babylonia terkalahkan oleh Persia, dan mereka menduduki sebuah bukit Zion
(sion) dalam istilah Perjanjian Lama dan Syuhyuun dalam istilah
Arab, tapi gerakan ini belum berhasil membangun negara. Doktrin
kepulangan ini menjadi ideologi Zionisme pertama, yang mencita-citakan;
mendirikan negara atas dasar agama yang diambil dan petikan kitab Perjanjian
Lama. Dalam perjalanan pulang kampung ini juga mereka (para Khakhomat) melakukan
rekayasa terhadap isi Kitab Taurat, yang sudah dibakar oleh para
penjajah (Mesir dan Babylonia) sehingga terbentuklah Talmud/ Bibel atau perjanjian
lama. Hingga mereka mendapatkan azab (kecelakaan besar) atas kelakuannya oleh
Allah, peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an yakni dalam Q.S. Al-Baqarah,
[2]: 79.[4]
Kecelakaan
itu kita kenal dengan sebutan holocaust (bencana, pembakaran) hingga
mengakibatkan diaspora, dalam kamus Oxford, disebutkan:[5]
a. Tersebarnya
orang-orang Yahudi diantara komunitas-komunitas non Yahudi setelah mereka
diasingkan dan dibuang pada tahun 538 SM.
b. Tempat-tempat dimana
mereka menetap: Orang-orang dari berbagai Negara-negara, Diaspora sekarang
menetap di Israel.
2.2.2. Zionisme modern
Menjelang
gerakan Zionisme Modern, orang-orang Yahudi di Eropa mengalami penderitaan
ulang. Penderitaan ini, dalam ajaran agama dikategorikan sebagai ujian-demi
ujian. Bisa jadi, Yahudi manusia pilihan untuk diuji Tuhan sepanjang hidup.
Eropa pada masa itu dikuasai oleh Katolik fanatik, sehingga Yahudi
termarjinalkan dalam berbagai aspek kehidupan Eropa. Roger Garaudy,
menyebutkan: “menjelang kemunculan gerakan kebangkitan Eropa pada abad ke-16,
dimana pada masa itu agama Nasroni sangat dominan dan berkuasa. Pada abad ini,
Eropa memasuki babak baru yang disebut dengan sekularisasi. Gerakan ini sampai
memasuki abad ke-17. Pada abad ini muncullah Spinoza (1632-1677), warga negara
Belanda, dia merupakan salah satu anak dari Marranes (keluarga yahudi Spanyol
yang diseret kemeja hijau oleh penguasa Katolik), dia merupakan Yahudi Internasional.
Spinoza pada masanya merupakan salah satu tokoh pemikir Barat yang menyerukan
Universalisme dan tolerasi. Seruan ini dikumandangkan di seluruh Eropa
hingga pada abad ke-18, yang merupakan abad pencerahan. Pada masa ini, Yahudi
mulai terbuka ke dunia luar setelah mengalami hidup di Ghetto. Sehingga
Yahudi mampu memperbaiki nasib dirinya sendiri.[6]
Gerakan Zionisme modern, tidak lagi menitik beratkan
perjuangan mereka dengan meibatkan Zionisme. Zionisme babak kedua ini bisa
disebut dengan Zionisme Sekuler. Gerakan ini, tidak mutlak hanya untuk
mendirikan negara atas nama satu landasan agama samawi saja, namun perjuangan
mereka adalah bangsa, agam apaun bisa bergabung didalamnya. Gerkanan ini,
merupakan gerakan Zionisme politik yang mengenyampingkan ajaran agama.[7]
Pendiri gerakan ini adalah Theodore Herzl (1860-1904
M). Gerakan ini yang didirikan pada tahun 1896 M. Theodore Herzl, dalam
satu slogannya dia mengatakan, “Kami adalah satu Bangsa, yaitu Bangsa Yahudi,
dan Palestina adalah tanah air kami yang memiliki ikatan sejarah yang tidak
bisa kami lupakan.” Jadi tujuan zionisme internasional adalah, “sesungguhnya
Zionisme betujuan untuk membentuk negara Yahudi, dan Palestina sebagai tanah
airnya.”[8]
Untuk mencapai tujuannya ini, mereka melakukan Kongres
Zionis yang dimana untuk mengambil keputusan bersama yaitu:[9]
1.
Tahap pertama, ekspansi
penduduk/jajahan di Palestina, dengan lapangan pertanian dan perdagangan;
2.
Mengorganisir dan penyatuan
Yahudi diseluruh dunia;
3.
Mmebentuk rasa fanatisme
Yahudi, dan meyakinkan bahwa Yahudi adalah sebuah bangsa;
4.
Penyesuaian terhadap
pemerintahan di tempat tinggal Yahudi.
Kemudian dalam kongres ketiga Zionis internasional,
tujuan Zionisme ditambah menjadi sebagai berikut:[10]
1.
Tujuan Zionisme adalah satu
bangsa adalah Bangsa Yahudi dan Israel merupakan pusat segala aspek kehidupan
(idealisme ke-nabian, ke-adilan dan perdamaian, identitas ke-Yahudian dengan
Tarbiyah Yahudiyah dan Ibraniyah, dan menjaga emosional ke-Yahudia dan budaya
Yahudi).
2.
Konsep awal dari Theodore
Herzl, adalah “Tanah air [wathan] di Palestina bukan Daulah Yahudiyah
[negara Yahudi]. Akan tetapi pada kongres Zionis tahun 1920 M. Max Nordau mengusungkan
konsep ‘Negara Yahudi’ dengan usulan ‘wathan qauny’- Heimstatt atau nama
lainnya adalah negara [Daulah] itu senidiri. Kemudia Roger Garaudy mengusulkan
istilah “Daulah Yahudiyah-Judenstaat’ satu makna dengan ‘wathan-Heimstatt.”
Kalimat wathan/Foyer menurut; Theodore Herzl dan Max Nordau adalah
realistis dan terbatas, kemudia Herzl pada tanggal 3 September 1897 M,
mengusulkan “Al-Daulah Al-Yahudiyah” , kemudian Herzl menambahkan;
“ditangan kita ini adalah sesuatu, jangan bicara keras-keras.”
Untuk merealisasikan rencana ini, menggunakan dua
gerakan dan kekuatan, yaitu:[11]
1.
Ekspansi jajahan di
Timur-Tengah dan mendesak kekhalifahan Turki Utsmani, dan mengikisnya;
2.
Menyebarkan isu “ma’aadaatu
al-saamiiyah” [L’ Antisemitisme] ditujukan pada anti Yahudi.
2.2.3.
Zionis Yahudi
Menjelang Deklarasi Balfour
Sebab keberhasilan Yahudi mencapai cita-cita
mendirikan negara Israel, sesuai dengan kutipan buku Roger Garaudy “Palestin
Ardhu Al-Risaalaat Al-Ilaahiyyatu”/ “PALESTINE Terre des messages divins”,
diantaranya:[12]
1.
Keberhasilan diplomasi Theodore
herzl. Zionis ulung yang lihai diplomasi. Diplomasi dengan Inggris dan
Jerman atas Palestina.
2.
Theodore herzl, membujuk
Sultan Abdul Hamid (Sulthan Turki Utsmani) untuk menjual tanah Palestina,
dengan propaganda “Yahudi dan Muslimin bersaudara”. Rayuan ini membuat sulthan
pun memersilahkannya. Namun, kemudian, ditolak karena tanah itu bukan milik
Sulthan namun rakyatnya.
3.
Pada tahun 1940 Zangwill,
Zionis senior mengatakan bahwa Palestina adalah tanah tak bertuan jadi bisa
dimiliki, padahal sekitar 600.000 orang Arab ada disana.
4.
Setelah terjadi Holocoust
tahun 1903 di Rusia, meninggal 45 orang dan 1000 luka-luka, hingga
termotivasi untuk hijrah ke Palestina.
5.
Setelah Theodore herzl meninggal
dunia, zionis internasional membentuk: pertama “The Jewish Colonial Trust”.
Mengembangkan sayap kekuasaan Yahudi atas Inggris.
6.
Menciptakan perang dunia pertama.
Ini merupakan proyek impian Yahudi yang memasuki babak baru dalam mewujudkan
negara Yahudi di Palestina. Antara tahun 1914-1918 M. waktu itu Turki utsmani
bersekutu dengan Jerman.
7.
Pada tahun 1915, Jerman
ditolong untuk memajukan; ekonomi, pendidikan budaya hingga Jerman membantu
hijrahnya Yahudi ke Palestina.
8.
Terjadi perundingan lewat
surat-menyurat pada tanggal 14 Juli 1915 M hingga 30 Januari 1916 M. antara
presiden Zionis dari Kairo, Sir Henry Mc Mahon dengan Syarief Husein dari
Mekkah, intinya supaya Arab melawan Turki Utsmani dan harus membantu Inggris
untuk melumpuhkan Turki Utsmani.
9.
Keluarnya Deklarasi Balfour
pada tanggal 2 November 1917 M.
2.2.4.
Zionis Yahudi Paska
Deklarasi Balfour 1917 M
Deklarasi Balfour pada tanggal 1917 M. merupakan modal
dasar kedua setelah klaim atas Kitab Suci. Untuk mencapai impiannya, Zionis
memergunakan lobi-lobi internasional secara terus-menerus. Adapun
langkah-langkah yang mereka lakukan sebelum Deklarasi. Yakni:[13]
1.
Pada tanggal 8 Pebruari
1918 M, Inggris menegaskan jajnjinya akan memerdekakan rakyat Arab dari Turki;
2.
16 Juni 1918 M atas
psakarsa penjajah Inggris terjadi pertemuan di Kairo intinya; penjajah Inggris
menghendaki orang-orang Arab berbicara dengan bahasa Arab dan melepaskan bahasa Turki, hingga memiliki
pemerintahan sendiri;
3.
30 Oktober 1918 M. Turki
dihancurkan dan kalah, dan tanggal 30 januari 1919 M. Inggris dan Prancis
membagi kekayaan Turki Utsmani diantar dua negara;
4.
11 Agustus 1919 M, Lord
Balfour menulis sesungguhnya 4 kekuasaan besar; [Inggris, AS, Prancis, dan
Italia] telah mendukung Zionis Yahudi.
5.
April 1920, Palestina
dijadikan mandate Inggris untuk memudahkan pemindahan orang-orang Yahudi.
Inggris bekerja sama dengan Public Body, Badan Perwakilan Zionis. Kemudian
mengagkat Sir Herbert Samuel menjadi Komisaris Tinggi di Palestina.
6.
Mengalirnya Yahudi secara
bertahap mencapai 7%-17% Yahudi Diaspora tahun 1927, hingga tahun 1937 Yahudi
berpindah ke Palestina mencapai 2713 Yahudi,
7.
Rakyat Arab melawan
penjajah Inggris dan Zionis Yahudi pada; April 1920; bulan Mei 1920; bulan
Agustus 1929; kemudian Revolusi antara tahun 1936-1939;
8.
Tahun 1928 kaum Muslimun
membentuk Komite Pertahanan Masjidil Al-Aqsa;
9.
Selama abad ke-20 telah
terjadi beberapa peristiwa yang paling hebat dalam sejarah Yahudi-diantaranya adalah
Holocaust.
2.3. Berdirinya Negara Israel modern 1948 M
2.3.1. Kronologis Singkat
Sejarah Yahudi
Secara
keseluruhannya kronologis kerajaan Yahudi menjalani waktu untuk menguasai
palestina amat lama, dan daripada sumber dan sejarah kekuasaan yahudi sejak
tahun 1020 M sampai dengan tahun 164 SM dapat kita runtu seperti berikut:
Pertama, yahudi memulai memiliki
pemerintahan semasa musa dan harun /9 wilayah kekuasaan masih d wilayah Sinai
kemudian ke Mesir dan kembali ke Sinai lagi , kedua, setelah itu kendali pemerintah dipegang oleh Nabi Yasuya
(masih di sekitar Sinai), Ketiga, Raja Thaulut (mulai memasuki tanah
Kana’an tanah suci yang dijanjikan oleh Tuhan di Yerusalem, palestina), keempat, tak lama kemudian kekuasaan
dipegang oleh nabi Daud, ia seorang Raja sekaligus nabi setelah mengalahkn
Jalut. Pada masa Daud, merupakan puncak awal kegemilangan Bani Israel dalam
sejarah peradaban bangsa yahudi. Akan tetapi, karena kesombongan yahudi dan
pembangkangan terhadap ajaran Taurat maka bani Israel dikutuk langsung oleh
kemarahan lidah Daud sendiri, kelima, puncak kedua kejayaan yahudi pada masa Nabi
Sulaiman.[14]
Keenam, setalah Sulaiman. Bangsa Israel
terbagi kepada dua bagian kecil. ‘kerajaan Israel dan kerajaan Yehuda”. Kedua
kerajaan ini saling berperang merbutkan kekuasaan, yang akhirnya bani Israel
lenyap. Ketujuh, ketika muncul gerakan atas nama
agama, maka dipenghujung tahun 167 SM dan memasuki tahun166 SM, terjadi
pemberontakan Yahudi untuk mendirikan Negara. Kelapan, pada tahun 164 SM Hebrew Maccabean behasil mengembalikan
Negara yahudi dari tangan kekuasan Yunani, dalam kitab perjanian lama,”Lalu diberikan
kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan
kekuasaan sebagai Raja, maka orang-orang dari segala bangsa, dan suku bangsa
dan bahasa mengabdi kepadanya.”[15]
Kesembilan, menjelang tahun162 SM terjadi
pembagian gerakan kemerdekaan dibawah “Al-Usmuuniiyiin” (Les Asmoneens) yang
terambil nama Asmon yang merupakan cucu dari Mattathius, yang ada kaitan dengan Hebrew Maccabean, inilah
kelompk-kelompok tersebut:
a)
Kelompok para khakhomat- orang-orang yang berani berperang.
b)
Kelompok Hiliniyin- aliran filsafat yunani ang berkembang di
sekitar mediterania.
c)
Kelompok Yahudi Hebrew Maccabean- terus-menerus berjuag
lewat gerakan politik, untuk mendirikan Negara Yahudi.
Kesepuluh, pada tahun 142 SM, bangsa Yahudi
menghimpun kekuatan, memberontak, dna berhasil mendirikan kerajaan Yudea Baru.
Kerajaan yudea Baru tidak berlangsug lama karena ketamakan bangsa Yahudi yang
ingin berusaha merebut wilayah kerajaan lain, sehingga akhirnya mereka sendiri
yang hancur. Sampai tahun 135 SM, mereka tetap berada dibawah pengaruh dan
kekuasaan Negara asing silih berganti. Akidah dan upacara keagamaannya kai
rusak karena pengaruh penjajah.
Kesebelas, sejarah yahudi yang lebih parah
lagi jika disbanding dengan masa-masa yang lebih awal dari perjalanan sejarah
bangsa yahudi adalah ketika pengahancuran kota Yerusalem. Pada tahun sekitar 26
abad bangsa yahudi mengelana di penjuru dunia” Dispora “. Ada semacam prediksi,
akan terjadi apa jika alam raya ini menginjak di abad ke-26 atau pada tahun
2534? Karena pada waktu tu merupakan ulang Tahun yahudi dalam masa-masa
diaspora.
Keduabelas ,kembali ke sekitar yerusalem.
Di mana wilayah ini dikuasai oleh dua kekuasaan yaitu Yunani dan Romawi. Kedua
kekuasaan ini sangat mempengaruhi dalam bidang akal budi dan filsafat, sehingga
pada masa pengaruh kekuasaan Yunani menimbulkan filsafat Hellenistik, yang
sudah disebutkan di atas. Akan tetapi berbeda dengan Romawi yang lebih
bersemangat menguasai secara fisik dan materil dalam memancapkan kekuasaannya.
Romawi baru mampu bertahan sampai abad
ke 7 M. [16]
2.3.2.
Rekomendasi PBB 1947 M
Rekomendasi
ini adalah klaim ketga bagi Yahudi untuk mencaai Negara merdeka yahudi.
Diantara bangsa-bangsa yang mengalah pada tekanan AS, adalah prancis, Ethiopia,
Haitti, Leberia, Luksemburg, Paraguay, dan Filipina.
Rencana
pembagian yang dinamakan resolusi 181, ang di mana tu membagi palestina antara
Negara-negara arab, Yahudi yang merdeka dan Rezim Internsional istimewa
untuk kota Yerusalem. Tetapi jika kita
lihat secara kenyataan hari ini walaupun minoritas penduduknya tapi, memiliki
kakuatan dan bahkan menguasai dunia dalam berbagai bidang. Padahal Yahudi dalam
panggung sejarah peradaban umat manusia tergolong pendatang baru yang
terlambat.[17]
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Yahudi
yang asalnya hanya agama saja menjadi sebuah negara. Dengan kelebihan-kelebihan
yang dimilki oleh umatnya sehingga negara pun terbentuk, dari mulai awal hingga
sekarang memasuki era modern negara tersebut bertahan dan malahan bisa
menguasai peradaban dunia. Yang dimana bila kita runtut kronologis pembentukan
negaranya hingga masuk ke era dodern (Yahudi dan Modernitas) adalahn sebagai
berikut:
1.
Pengklaiman terhadap Kitab Suci
2.
Gerakan Zionisme terutama pada deklarasi Balfour 1917 M
3.
Rekomendari PBB 1947 M
3.2. Saran
Ketika
kita memiliki sebuah kelebihan maka pergunakanlah kelebihan itu untuk
mendekatkan diri pada Tuhan.
DAFTAR
PUSTAKA
Prof. DR. Nanat Fatah Natsir, MS. Dan Mulyana, Lc., M. Ag. 2010. Yahudi
Versus Islam. Bandung: Sega Arsy. Cet. 1
[1] Prof. DR. Nanat Fatah
Natsir, MS. Dan Mulyana, Lc., M. Ag, Yahudi Versus Islam, (Bandung: Sega
Arsy, 2010), cet. 1, hlm. 91-92
[2] Prof. DR. Nanat Fatah
Natsir, MS. Dan Mulyana, Lc., M. Ag, Loc. cit.,hlm. 93-94
[3] Prof. DR. Nanat Fatah
Natsir, MS. Dan Mulyana, Lc., M. Ag, Loc. cit.,hlm.95-96
[4] Prof. DR. Nanat Fatah
Natsir, MS. Dan Mulyana, Lc., M. Ag, Loc. cit.,hlm. 96-98
[5] Prof. DR. Nanat Fatah
Natsir, MS. Dan Mulyana, Lc., M. Ag, Loc. cit.,hlm. 98-99
[6] Prof. DR. Nanat Fatah
Natsir, MS. Dan Mulyana, Lc., M. Ag, Loc. cit.,hlm.99-100
[7] Prof. DR. Nanat Fatah
Natsir, MS. Dan Mulyana, Lc., M. Ag, Loc. cit.,hlm. 100-101
[8] Prof. DR. Nanat Fatah
Natsir, MS. Dan Mulyana, Lc., M. Ag, Loc. cit.,hlm. 101
[9] Prof. DR. Nanat Fatah
Natsir, MS. Dan Mulyana, Lc., M. Ag, Loc. cit.,hlm. 101-102
[10] Prof. DR. Nanat Fatah
Natsir, MS. Dan Mulyana, Lc., M. Ag, Loc. cit.,hlm.102-103
[11] Prof. DR. Nanat Fatah
Natsir, MS. Dan Mulyana, Lc., M. Ag, Loc. cit.,hlm.103
[12] Prof. DR. Nanat Fatah
Natsir, MS. Dan Mulyana, Lc., M. Ag, Loc. cit.,hlm.103-105
[13] Prof. DR. Nanat Fatah
Natsir, MS. Dan Mulyana, Lc., M. Ag, Loc. cit.,hlm. 105-106
[14] Prof. Dr. Nanat Fatah Nasir, MS. Dan Mulyana Lc. , M.Ag , Op.cit., hlm 109
[16] Prof. Dr. Nanat Fatah Nasir,
MS. Dan Mulyana Lc. , M.Ag , Op.cit., hlm.
111
[17] Prof. Dr. Nanat Fatah Nasir,
MS. Dan Mulyana Lc. , M.Ag , Op.cit., hlm. 114
Tidak ada komentar:
Posting Komentar