Sabtu, 20 Oktober 2012

KESEJAHTERAAN DALAM HIDUP DAN KEHIDUPAN



KESEJAHTERAAN DALAM HIDUP DAN KEHIDUPAN

Menurut Prof. James Midgley dalam bukunya ‘Social Development’, kondisi ‘sejahtera’ diciptakan atas kompromi tiga elemen. Pertama: sejauhmana masalah-masalah sosial diatasi. Kedua: sejauh mana kebutuhan-kebutuhan dapat dipenuhi. Ketiga: sejauhmana kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup dapat disediakan. Dalam paham lain tentang sosial Rakyat yang sejahtera akan mampu melaksanakan ibadah dengan baik. Rakyat yang sejahtera akan menjadi kaum muzakki, mampu membayar zakat, bersedekah, melakukan kegiatan sosial sampai melaksanakan ibadah haji. Karena telah sejahtera, tentu masyarakat akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya, meningkatkan pengetahuan serta menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi dan lebih baik.
AL-Qur’an menjelaskan dalam surat Hud: 48; Hijr: 45-46; Yunus: 10; Al-Qolam: 43 (sejahtera)
Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang bila terkena ujian dan cobaan dia bersabar. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Frankl (1985) makna hidup merupakan suatu hal yang sangat personal tergantung dari pribadi dan keunikan individu tersebut dalam caranya untuk memaknai hidupnya. Krueger (1979) berpendapat bahwa makna hidup adalah manner’, suatu cara atau gaya yang dia gunakan untuk ‘mengada,’ untuk mengahadapi dunia; untuk eksis dan cara pendekatan individu terhadap kehidupan sendiri itupun unik, sebab sepanjang hidupnya manusia menyimpan berbagai pengalamannya hingga ia meninggal.
Termasuk dalam semua konsep agama pun masalah kesejahteraan dalam hidup pun dijamin dan di jadikan sebagai fondasi akan agama tersebut. Dengan berbagai konsep yang bersifat agamis atau religiusnya. Sehingga tidak sedikit fenomena-fenomena yang secara sosiologis masyarakat yang pindah agama (Konversi Agama) karena tidak merasakan kedamaian atau kesejahteraan dalam hidupnya.
Termasuk juga dalam Islam. Yang dimana Islam itu bukan agama namun Ad-Diin. Kesejahteraan dalam hidup serta kehidupan dari setiap pemeluknya menjadi sebuah keharusan yang dijamin semuanya oleh Allah swt. Namun jika kita lihat sekarang muslim sekarang sepertinya tidak nyaman dengan keislamannya, APA YANG SALAH??? Islam tu damai dan mendamaikan. Tapi dengan melihat sekarang apa yang terjadi. Islam jadi sorotan masa karena dianggap menjadi seorang teroris. APA YANG SALAH??? Muslim dimarjinalkan, dimana Islam yang katanya Yu’la Wala Yu’la ‘alaih (Islam itu diatas segala-galanya), Apa yang salah???!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar