KESEJAHTERAAN
DALAM HIDUP DAN KEHIDUPAN
Menurut Prof.
James Midgley dalam bukunya ‘Social Development’, kondisi
‘sejahtera’ diciptakan atas kompromi tiga elemen. Pertama:
sejauhmana masalah-masalah sosial diatasi. Kedua: sejauh mana
kebutuhan-kebutuhan dapat dipenuhi. Ketiga: sejauhmana kesempatan
untuk meningkatkan taraf hidup dapat disediakan. Dalam paham lain tentang
sosial Rakyat yang sejahtera akan mampu melaksanakan ibadah dengan baik. Rakyat
yang sejahtera akan menjadi kaum muzakki, mampu membayar zakat,
bersedekah, melakukan kegiatan sosial sampai melaksanakan ibadah haji. Karena
telah sejahtera, tentu masyarakat akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya,
meningkatkan pengetahuan serta menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang yang
lebih tinggi dan lebih baik.
AL-Qur’an
menjelaskan dalam surat Hud: 48; Hijr: 45-46; Yunus: 10; Al-Qolam: 43 (sejahtera)
Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan
dari fitnah-fitnah dan orang yang bila terkena ujian dan cobaan dia bersabar. (HR.
Ahmad dan Abu Dawud)
Frankl
(1985) makna hidup merupakan suatu hal yang sangat personal tergantung
dari pribadi dan keunikan individu tersebut dalam caranya untuk memaknai
hidupnya. Krueger (1979) berpendapat bahwa makna hidup adalah ‘manner’,
suatu cara atau gaya yang dia gunakan untuk ‘mengada,’ untuk
mengahadapi dunia; untuk eksis dan cara pendekatan individu terhadap kehidupan
sendiri itupun unik, sebab sepanjang hidupnya manusia menyimpan berbagai
pengalamannya hingga ia meninggal.
Termasuk
dalam semua konsep agama pun masalah kesejahteraan dalam hidup
pun dijamin dan di jadikan sebagai fondasi akan agama tersebut. Dengan berbagai
konsep yang bersifat agamis atau religiusnya. Sehingga tidak sedikit
fenomena-fenomena yang secara sosiologis masyarakat yang pindah
agama (Konversi Agama) karena tidak merasakan kedamaian atau kesejahteraan
dalam hidupnya.
Termasuk juga dalam Islam. Yang
dimana Islam itu bukan agama namun Ad-Diin.
Kesejahteraan dalam hidup serta kehidupan dari setiap pemeluknya menjadi sebuah
keharusan yang dijamin semuanya oleh Allah swt. Namun jika kita lihat sekarang
muslim sekarang sepertinya tidak nyaman dengan keislamannya, APA YANG
SALAH??? Islam tu damai dan mendamaikan. Tapi dengan melihat sekarang apa
yang terjadi. Islam jadi sorotan masa karena dianggap menjadi seorang teroris. APA
YANG SALAH??? Muslim dimarjinalkan, dimana Islam yang katanya Yu’la
Wala Yu’la ‘alaih (Islam itu diatas segala-galanya), Apa yang salah???!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar