A.
SEJARAH BERDIRINYA NEGARA ISRAEL
Sebagaimana yang telah di ungkapkan di atas yaitu
berdirinya Negara Israel Modern, mereka berpegang kepada klaim-klaim mereka
untuk mendirikan Negara di Palestina atas tiga sumber utama yaitu: Warisan
perjanjian lama, Deklarasi Balfour 1917, dan pembagian palestina menjadi Negara
Arab dan Negara Yahudi yang dirokumendasikan oleh majelis umum PBB 1947 M.
ketiga klaim ini sebagai modal dasar bagi mendirikan Negara Israel di
palestina.
Bangsa Yahudi yang tinggal diperantauan, terutama di
Eropa banyak dibutuhkan untuk menjadi kuli bangunan dan memajukan perekonomian,
yang kesempatan itu menyebabkan mereka menjadi kelas menengah di Eropa, tetapi
mereka tetap menjadi orang asing di Eropa, tahun 500 M, mereka diintimidasi di
Spanyol, tahun 1300 M diusir dari Inggris, tahun 1400 M diusir dari Perancis,
tahun 1500 M diusir dari Spanyol.
Pada abad inilah Yahudi memperluas petualangannya
sampai ke Eropa Timur, Rusia dan Amerika Selatan. Selama satu abad, 1600 M
sampai 1700 M, kaum Yahudi berhasil menguasai pasar dan perekonomian Eropa, dan
bahkan mereka melibatkan diri dalam pendalaman ilmu pengetahuan modern.
Akhirnya mereka mulai melihat titik terang yang akan menyinari jalan ketika
mereka hendak melangkah untuk kembali ke Palestina.
B.
PERJALANAN SEJARAH BANGSA ISRAEL
Max I. Dimont, sejarawan Yahudi, dalam bukunya “Jews,
God, and History”, menulis, “Ketika, akhirnya, pada abad XII SM, bangsa Yahudi
menetap di sebuah negara yang dapat mereka sebut sebagai milik mereka sendiri.
Mereka memilih sejalur wilayah yang merupakan koridor bagi tentara
imperium-imperium yang sedang berperang. Bangsa Yahudi harus membayar pilihan
ini dengan terbantai di medan pertempuran, dijual sebagai budak, atau
dideportasi ke negeri-negeri asing. Tapi mereka terus datang ke tempat tua
tersebut, membangun jalur pemukiman kecil baru yang secara berganti-ganti
disebut sebagai Kan’an, Palestina, Israel, Judah, Judea dan sekarang Israel
lagi”.
Sebagai seorang ilmuwan Yahudi dan juga mayoritas kaum
Yahudi lainnya, Max I. Dimont meyakini secara aqidah bahwa Palestina adalah
milik bangsa Yahudi karena nenek moyang mereka pernah mendirikan sebuah negara
disana. Kawasan itu merupakan kawasan strategis yang menghubungkan antara Asia,
Afrika dengan Eropa. Dan dengan doktrin aqidah yang demikian kental diwariskan
dari satu generasi ke generasi berikutnya, bangsa Yahudi tidak mengenal putus
asa untuk kembali ke Palestina. Kaum Yahudi sekarang secara umum, terdiri dari
dua kategaori besar. Pertama, disebut bangsa Sam (Semitic), mengaku sebagai
keturunan nabi Ibrahim as, lazim juga disebut bangsa Kan’an. Yang kedua adalah
yang bukan Sam, seperti yang berkulit hitam dan sebagainya, bukanlah keturunan
langsung dengan nabi Ibrahim as. Nabi Ibrahim as berasal dari Ur, Irak selatan
yang kemudian hijrah ke Kan’an Palestina sekitar tahun 2000 SM. Disitulah lahir
nabi Ishaq as, kemudian berputera nabi Ya’qub as, kemudian berputera nabi Yusuf
as, Kan’an ketika itu terhitung sebuah desa, Al-Qur’an menyebutnya Baduwi (QS
12:100).
Setelah nabi Yusuf as menjadi pembesar di Mesir, nabi
Yaqub as beserta seluruh keluarganya hijrah ke Mesir. Di Mesir mereka mengalami
kemajuan dan perkembangan baik dari segi jumlah orang maupun kekayaan dan
kedudukan. Setelah nabi Yusuf as meninggal dunia kondisi sosial mereka yang
semula terhormat mulai bergeser karena mereka meninggalkan amar ma’ruf dan nahi
munkar serta jauh dari syariat nabi Yusuf as.
Kerajaan Mesir yang tadinya mereka kuasai diambil alih
kembali oleh penduduk asli Mesir dengan menghidupkan kembali Pharaoisme. Sejak
itulah bangsa Yahudi mengalami nestapa. Mereka diperbudak berabad-abad lamanya
oleh bangsa Hykhos, nama suku dari Asia dan kemudian menjadi bangsa Mesir
sendiri.
Sesuai dengan kehendak Allah swt, kemudian nabi Musa
as lahir. Dia keturunan bani Israel dari suku Levi, beliau diselamatkan Allah
swt dari petaka Fir’aun. Bahkan menjadi putra angkat sampai menginjak dewasa.
Karena membunuh bangsa Mesir untuk membela orang Yahudi, nabi Musa as melarikan
diri ke Madyan dan menikah dengan seorang puteri nabi Syu’aib as.
Setelah selama sepuluh tahun bersama keluarga besar
nabi Syu’aib as, Allah swt memerintahkannya kembali ke Mesir, sebagai seorang
rasul yang diutus kepada bani Israel. Nabi Musa as pun berdakwah menyebarkan
risalahnya, sampai beliau bersama sejumlah pengikutnya harus hijrah kembali ke
Palestina karena Fir’aun berkehendak membersihkan mereka dari bumi Mesir.
Didalam Al-Qur’an 5:21-26, perintah menuju Palestina
memang datang dari Allah swt, tapi mereka enggan masuk ke Palestina meskipun
dijamin kemenangan oleh Allah swt. Bahkan berani berkata tidak sopan kepada
nabi Musa as. Maka Allah swt mengharamkan bumi Palestian selama empat puluh
tahun dan mereka terlunta-lunta di padang Tiih. Fakta sejarah menunjukkan bahwa
hampir dua ratus tahun bangsa Yahudi terpontang-panting dikawsan tidak bertuan
(padang Tiih) dan sekitarnya, sampai nabi Daud as dan nabi Sulaiman as berhasil
mendirikan kerajaan di Palestina, tahun 1040-970 SM. Kerajaan nabi Daud as yang
kemudian dilanjutkan oleh nabi Sulaiman as itu hanya utuh selama beliau masih
hidup. Setelah nabi Sulaiman as wafat kerajaan itu pecah menjadi dua yaitu
Kerajaan Yahuda dan Kerajaan Israel.
Pada tahun 721 SM, kerajaan Israel ditaklukkan oleh
Tiglath-Pileser III, raja Assyyira. Pada tahun 586 SM raja Nebuchadnezzar
menaklukkan kerajaan Yahuda. Seluruh bangsa Yahudi digiring ke Babylonia untuk
menjadi budak. Di Babylonia itulah para pemuka Yahudi menanamkan doktrin‘janji
kembali ke kampung halaman’ kepada para pengikutnya. Kemudian pada tahun 550 SM
hampir seluruh kawasan Palestina diintegrasikan kedalam kekuasaan Persia.
Ketika Alexander The Greath menguasai Palestina pada
tahun 334 SM. Alexander membawa bangsa Yahudi ke Yunani. Dari sini mereka
kemudian menyebar ke berbagai kawasan di Eropa. Kemudian sejak tahun 160 SM
diintegrasikan kedalam kekaisaran Romawi. Pengungsian besar-besaran bangsa
Yahudi terjadi lagi pada tahun 66 M sampai tahun 70 M. Setelah pemberontakan
mereka terhadap penguasa Romawi gagal dan Gubernur Romawi pada waktu itu, Titus
membantai puluhan ribu orang Yahudi untuk memadamkan pemberontakan.
Demikianlah seterusnya sampai kedatangan Islam pertama
kali dipimpin oleh Umar bin Khattab R.A pada tahun 637 M, mengikuti kemenangan
Khalid bin Walid terhadap Romawi Binzantium di Damascus pada tahun 635 M, Umar
bin Khattab R.A kemudian mewaqafkan Yerusalem dan tanah Palestina kepada umat
Islam seluruh dunia.
2.
KRONOLOGIS SINGKAT SEJARAH YAHUDI
Secara
keseluruhannya kronologis kerajaan Yahudi menjalani waktu untuk menguasai
palestina amat lama, dan daripada sumber dan sejarah kekuasaan yahudi sejak
tahun 1020 M sampai dengan tahun 164 SM dapat kita runtu seperti berikut:
Pertama, yahudi memulai memiliki
pemerintahan semasa musa dan harun /9 wilayah kekuasaan masih d wilayah Sinai
kemudian ke Mesir dan kembali ke Sinai lagi , kedua, setelah itu kendali pemerintah dipegang oleh Nabi Yasuya
(masih di sekitar Sinai), Ketiga, Raja Thaulut (mulai memasuki tanah
Kana’an tanah suci yang dijanjikan oleh Tuhan di Yerusalem, palestina), keempat, tak lama kemudian kekuasaan
dipegang oleh nabi Daud, ia seorang Raja sekaligus nabi setelah mengalahkn
Jalut. Pada masa Daud, merupakan puncak awal kegemilangan Bani Israel dalam
sejarah peradaban bangsa yahudi. Akan tetapi, karena kesombongan yahudi dan
pembangkangan terhadap ajaran Taurat maka bani Israel dikutuk langsung oleh
kemarahan lidah Daud sendiri, kelima, puncak kedua kejayaan yahudi pada masa Nabi
Sulaiman.[1]
Keenam, setalah Sulaiman. Bangsa Israel
terbagi kepada dua bagian kecil. ‘kerajaan Israel dan kerajaan Yehuda”. Kedua
kerajaan ini saling berperang merbutkan kekuasaan, yang akhirnya bani Israel
lenyap. Ketujuh, ketika muncul gerakan atas nama
agama, maka dipenghujung tahun 167 SM dan memasuki tahun166 SM, terjadi
pemberontakan Yahudi untuk mendirikan Negara. Kelapan, pada tahun 164 SM Hebrew Maccabean behasil mengembalikan
Negara yahudi dari tangan kekuasan Yunani, dalam kitab perjanian lama,”Lalu
diberikan kepadanya kekuasaan dan
kemuliaan dan kekuasaan sebagai Raja, maka orang-orang dari segala bangsa, dan
suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya.”[2]
Kesembilan, menjelang tahun162 SM terjadi
pembagian gerakan kemerdekaan dibawah “Al-Usmuuniiyiin” (Les Asmoneens) yang
terambil nama Asmon yang merupakan cucu dari Mattathius, yang ada kaitan dengan Hebrew Maccabean, inilah
kelompk-kelompok tersebut:
a) Kelompok para khakhomat- orang-orang yang berani berperang.
b) Kelompok Hiliniyin- aliran filsafat yunani ang berkembang di sekitar
mediterania.
c) Kelompok Yahudi Hebrew Maccabean- terus-menerus berjuag lewat gerakan
politik, untuk mendirikan Negara Yahudi.
Kesepuluh, pada tahun 142 SM, bangsa Yahudi menghimpun kekuatan,
memberontak, dna berhasil mendirikan kerajaan Yudea Baru. Kerajaan yudea Baru
tidak berlangsug lama karena ketamakan bangsa Yahudi yang ingin berusaha
merebut wilayah kerajaan lain, sehingga akhirnya mereka sendiri yang hancur.
Sampai tahun 135 SM, mereka tetap berada dibawah pengaruh dan kekuasaan Negara
asing silih berganti. Akidah dan upacara keagamaannya kai rusak karena pengaruh
penjajah.
Kesebelas, sejarah yahudi yang lebih parah lagi jika disbanding
dengan masa-masa yang lebih awal dari perjalanan sejarah bangsa yahudi adalah
ketika pengahancuran kota Yerusalem. Pada tahun sekitar 26 abad bangsa yahudi
mengelana di penjuru dunia” Dispora “. Ada semacam prediksi, akan terjadi apa
jika alam raya ini menginjak di abad ke-26 atau pada tahun 2534? Karena pada
waktu tu merupakan ulang Tahun yahudi dalam masa-masa diaspora.
Keduabelas ,kembali ke sekitar yerusalem. Di mana wilayah ini dikuasai
oleh dua kekuasaan yaitu Yunani dan Romawi. Kedua kekuasaan ini sangat
mempengaruhi dalam bidang akal budi dan filsafat, sehingga pada masa pengaruh
kekuasaan Yunani menimbulkan filsafat Hellenistik, yang sudah disebutkan di
atas. Akan tetapi berbeda dengan Romawi yang lebih bersemangat menguasai secara
fisik dan materil dalam memancapkan kekuasaannya. Romawi baru mampu
bertahan sampai abad ke 7 M. [3]
3.
REKOMENDASI PBB 1947 M
Rekomendasi ini adalah klaim ketga
bagi Yahudi untuk mencaai Negara merdeka yahudi. Diantara bangsa-bangsa yang
mengalah pada tekanan AS, adalah prancis, Ethiopia, Haitti, Leberia,
Luksemburg, Paraguay, dan Filipina.
Renca pembagian yang dinamakan
resolusi 181, ang di mana tu membagi palestina antara Negara-negara arab,
Yahudi yang merdeka dan Rezim Internsional istimewa untuk kota Yerusalem. Tetapi jika kita lihat secara
kenyataan hari ini walaupun minoritas penduduknya tapi, memiliki kakuatan dan
bahkan menguasai dunia dalam berbagai bidang. Padahal Yahudi dalam panggung
sejarah peradaban umat manusia tergolong pendatang baru yang terlambat.[4]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar