Sabtu, 20 Oktober 2012

Berdirinya Negara Israel modern 1948 M



 
A.    SEJARAH BERDIRINYA NEGARA ISRAEL
Sebagaimana yang telah di ungkapkan di atas yaitu berdirinya Negara Israel Modern, mereka berpegang kepada klaim-klaim mereka untuk mendirikan Negara di Palestina atas tiga sumber utama yaitu: Warisan perjanjian lama, Deklarasi Balfour 1917, dan pembagian palestina menjadi Negara Arab dan Negara Yahudi yang dirokumendasikan oleh majelis umum PBB 1947 M. ketiga klaim ini sebagai modal dasar bagi mendirikan Negara Israel di palestina.
Bangsa Yahudi yang tinggal diperantauan, terutama di Eropa banyak dibutuhkan untuk menjadi kuli bangunan dan memajukan perekonomian, yang kesempatan itu menyebabkan mereka menjadi kelas menengah di Eropa, tetapi mereka tetap menjadi orang asing di Eropa, tahun 500 M, mereka diintimidasi di Spanyol, tahun 1300 M diusir dari Inggris, tahun 1400 M diusir dari Perancis, tahun 1500 M diusir dari Spanyol.
Pada abad inilah Yahudi memperluas petualangannya sampai ke Eropa Timur, Rusia dan Amerika Selatan. Selama satu abad, 1600 M sampai 1700 M, kaum Yahudi berhasil menguasai pasar dan perekonomian Eropa, dan bahkan mereka melibatkan diri dalam pendalaman ilmu pengetahuan modern. Akhirnya mereka mulai melihat titik terang yang akan menyinari jalan ketika mereka hendak melangkah untuk kembali ke Palestina.
B.     PERJALANAN SEJARAH BANGSA ISRAEL
Max I. Dimont, sejarawan Yahudi, dalam bukunya “Jews, God, and History”, menulis, “Ketika, akhirnya, pada abad XII SM, bangsa Yahudi menetap di sebuah negara yang dapat mereka sebut sebagai milik mereka sendiri. Mereka memilih sejalur wilayah yang merupakan koridor bagi tentara imperium-imperium yang sedang berperang. Bangsa Yahudi harus membayar pilihan ini dengan terbantai di medan pertempuran, dijual sebagai budak, atau dideportasi ke negeri-negeri asing. Tapi mereka terus datang ke tempat tua tersebut, membangun jalur pemukiman kecil baru yang secara berganti-ganti disebut sebagai Kan’an, Palestina, Israel, Judah, Judea dan sekarang Israel lagi”.
Sebagai seorang ilmuwan Yahudi dan juga mayoritas kaum Yahudi lainnya, Max I. Dimont meyakini secara aqidah bahwa Palestina adalah milik bangsa Yahudi karena nenek moyang mereka pernah mendirikan sebuah negara disana. Kawasan itu merupakan kawasan strategis yang menghubungkan antara Asia, Afrika dengan Eropa. Dan dengan doktrin aqidah yang demikian kental diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, bangsa Yahudi tidak mengenal putus asa untuk kembali ke Palestina. Kaum Yahudi sekarang secara umum, terdiri dari dua kategaori besar. Pertama, disebut bangsa Sam (Semitic), mengaku sebagai keturunan nabi Ibrahim as, lazim juga disebut bangsa Kan’an. Yang kedua adalah yang bukan Sam, seperti yang berkulit hitam dan sebagainya, bukanlah keturunan langsung dengan nabi Ibrahim as. Nabi Ibrahim as berasal dari Ur, Irak selatan yang kemudian hijrah ke Kan’an Palestina sekitar tahun 2000 SM. Disitulah lahir nabi Ishaq as, kemudian berputera nabi Ya’qub as, kemudian berputera nabi Yusuf as, Kan’an ketika itu terhitung sebuah desa, Al-Qur’an menyebutnya Baduwi (QS 12:100).
Setelah nabi Yusuf as menjadi pembesar di Mesir, nabi Yaqub as beserta seluruh keluarganya hijrah ke Mesir. Di Mesir mereka mengalami kemajuan dan perkembangan baik dari segi jumlah orang maupun kekayaan dan kedudukan. Setelah nabi Yusuf as meninggal dunia kondisi sosial mereka yang semula terhormat mulai bergeser karena mereka meninggalkan amar ma’ruf dan nahi munkar serta jauh dari syariat nabi Yusuf as.
Kerajaan Mesir yang tadinya mereka kuasai diambil alih kembali oleh penduduk asli Mesir dengan menghidupkan kembali Pharaoisme. Sejak itulah bangsa Yahudi mengalami nestapa. Mereka diperbudak berabad-abad lamanya oleh bangsa Hykhos, nama suku dari Asia dan kemudian menjadi bangsa Mesir sendiri.
Sesuai dengan kehendak Allah swt, kemudian nabi Musa as lahir. Dia keturunan bani Israel dari suku Levi, beliau diselamatkan Allah swt dari petaka Fir’aun. Bahkan menjadi putra angkat sampai menginjak dewasa. Karena membunuh bangsa Mesir untuk membela orang Yahudi, nabi Musa as melarikan diri ke Madyan dan menikah dengan seorang puteri nabi Syu’aib as.
Setelah selama sepuluh tahun bersama keluarga besar nabi Syu’aib as, Allah swt memerintahkannya kembali ke Mesir, sebagai seorang rasul yang diutus kepada bani Israel. Nabi Musa as pun berdakwah menyebarkan risalahnya, sampai beliau bersama sejumlah pengikutnya harus hijrah kembali ke Palestina karena Fir’aun berkehendak membersihkan mereka dari bumi Mesir.
Didalam Al-Qur’an 5:21-26, perintah menuju Palestina memang datang dari Allah swt, tapi mereka enggan masuk ke Palestina meskipun dijamin kemenangan oleh Allah swt. Bahkan berani berkata tidak sopan kepada nabi Musa as. Maka Allah swt mengharamkan bumi Palestian selama empat puluh tahun dan mereka terlunta-lunta di padang Tiih. Fakta sejarah menunjukkan bahwa hampir dua ratus tahun bangsa Yahudi terpontang-panting dikawsan tidak bertuan (padang Tiih) dan sekitarnya, sampai nabi Daud as dan nabi Sulaiman as berhasil mendirikan kerajaan di Palestina, tahun 1040-970 SM. Kerajaan nabi Daud as yang kemudian dilanjutkan oleh nabi Sulaiman as itu hanya utuh selama beliau masih hidup. Setelah nabi Sulaiman as wafat kerajaan itu pecah menjadi dua yaitu Kerajaan Yahuda dan Kerajaan Israel.
Pada tahun 721 SM, kerajaan Israel ditaklukkan oleh Tiglath-Pileser III, raja Assyyira. Pada tahun 586 SM raja Nebuchadnezzar menaklukkan kerajaan Yahuda. Seluruh bangsa Yahudi digiring ke Babylonia untuk menjadi budak. Di Babylonia itulah para pemuka Yahudi menanamkan doktrin‘janji kembali ke kampung halaman’ kepada para pengikutnya. Kemudian pada tahun 550 SM hampir seluruh kawasan Palestina diintegrasikan kedalam kekuasaan Persia.
Ketika Alexander The Greath menguasai Palestina pada tahun 334 SM. Alexander membawa bangsa Yahudi ke Yunani. Dari sini mereka kemudian menyebar ke berbagai kawasan di Eropa. Kemudian sejak tahun 160 SM diintegrasikan kedalam kekaisaran Romawi. Pengungsian besar-besaran bangsa Yahudi terjadi lagi pada tahun 66 M sampai tahun 70 M. Setelah pemberontakan mereka terhadap penguasa Romawi gagal dan Gubernur Romawi pada waktu itu, Titus membantai puluhan ribu orang Yahudi untuk memadamkan pemberontakan.
Demikianlah seterusnya sampai kedatangan Islam pertama kali dipimpin oleh Umar bin Khattab R.A pada tahun 637 M, mengikuti kemenangan Khalid bin Walid terhadap Romawi Binzantium di Damascus pada tahun 635 M, Umar bin Khattab R.A kemudian mewaqafkan Yerusalem dan tanah Palestina kepada umat Islam seluruh dunia.




2.      KRONOLOGIS SINGKAT SEJARAH YAHUDI
Secara keseluruhannya kronologis kerajaan Yahudi menjalani waktu untuk menguasai palestina amat lama, dan daripada sumber dan sejarah kekuasaan yahudi sejak tahun 1020 M sampai dengan tahun 164 SM dapat kita runtu seperti berikut:
Pertama, yahudi memulai memiliki pemerintahan semasa musa dan harun /9 wilayah kekuasaan masih d wilayah Sinai kemudian ke Mesir dan kembali ke Sinai lagi , kedua, setelah itu kendali pemerintah dipegang oleh Nabi Yasuya (masih di sekitar Sinai),  Ketiga, Raja Thaulut (mulai memasuki tanah Kana’an tanah suci yang dijanjikan oleh Tuhan di Yerusalem, palestina), keempat, tak lama kemudian kekuasaan dipegang oleh nabi Daud, ia seorang Raja sekaligus nabi setelah mengalahkn Jalut. Pada masa Daud, merupakan puncak awal kegemilangan Bani Israel dalam sejarah peradaban bangsa yahudi. Akan tetapi, karena kesombongan yahudi dan pembangkangan terhadap ajaran Taurat maka bani Israel dikutuk langsung oleh kemarahan lidah Daud sendiri, kelima,  puncak kedua kejayaan yahudi pada masa Nabi Sulaiman.[1]
Keenam, setalah Sulaiman. Bangsa Israel terbagi kepada dua bagian kecil. ‘kerajaan Israel dan kerajaan Yehuda”. Kedua kerajaan ini saling berperang merbutkan kekuasaan, yang akhirnya bani Israel lenyap.  Ketujuh, ketika muncul gerakan atas nama agama, maka dipenghujung tahun 167 SM dan memasuki tahun166 SM, terjadi pemberontakan Yahudi untuk mendirikan Negara. Kelapan, pada tahun 164 SM Hebrew Maccabean behasil mengembalikan Negara yahudi dari tangan kekuasan Yunani, dalam kitab perjanian lama,”Lalu diberikan kepadanya  kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai Raja, maka orang-orang dari segala bangsa, dan suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya.”[2]
Kesembilan, menjelang tahun162 SM terjadi pembagian gerakan kemerdekaan dibawah “Al-Usmuuniiyiin” (Les Asmoneens) yang terambil nama Asmon yang merupakan cucu dari Mattathius, yang ada kaitan  dengan Hebrew Maccabean, inilah kelompk-kelompok tersebut:
a)      Kelompok para khakhomat- orang-orang yang berani berperang.
b)      Kelompok Hiliniyin- aliran filsafat yunani ang berkembang di sekitar mediterania.
c)      Kelompok Yahudi Hebrew Maccabean- terus-menerus berjuag lewat gerakan politik, untuk mendirikan Negara Yahudi.
Kesepuluh, pada tahun 142 SM, bangsa Yahudi menghimpun kekuatan, memberontak, dna berhasil mendirikan kerajaan Yudea Baru. Kerajaan yudea Baru tidak berlangsug lama karena ketamakan bangsa Yahudi yang ingin berusaha merebut wilayah kerajaan lain, sehingga akhirnya mereka sendiri yang hancur. Sampai tahun 135 SM, mereka tetap berada dibawah pengaruh dan kekuasaan Negara asing silih berganti. Akidah dan upacara keagamaannya kai rusak karena pengaruh penjajah.
Kesebelas, sejarah yahudi yang lebih parah lagi jika disbanding dengan masa-masa yang lebih awal dari perjalanan sejarah bangsa yahudi adalah ketika pengahancuran kota Yerusalem. Pada tahun sekitar 26 abad bangsa yahudi mengelana di penjuru dunia” Dispora “. Ada semacam prediksi, akan terjadi apa jika alam raya ini menginjak di abad ke-26 atau pada tahun 2534? Karena pada waktu tu merupakan ulang Tahun yahudi dalam masa-masa diaspora.
Keduabelas ,kembali ke sekitar yerusalem. Di mana wilayah ini dikuasai oleh dua kekuasaan yaitu Yunani dan Romawi. Kedua kekuasaan ini sangat mempengaruhi dalam bidang akal budi dan filsafat, sehingga pada masa pengaruh kekuasaan Yunani menimbulkan filsafat Hellenistik, yang sudah disebutkan di atas. Akan tetapi berbeda dengan Romawi yang lebih bersemangat menguasai secara fisik dan materil dalam memancapkan kekuasaannya. Romawi baru mampu bertahan  sampai abad ke 7 M. [3]
3.      REKOMENDASI PBB 1947 M
            Rekomendasi ini adalah klaim ketga bagi Yahudi untuk mencaai Negara merdeka yahudi. Diantara bangsa-bangsa yang mengalah pada tekanan AS, adalah prancis, Ethiopia, Haitti, Leberia, Luksemburg, Paraguay, dan Filipina.
            Renca pembagian yang dinamakan resolusi 181, ang di mana tu membagi palestina antara Negara-negara arab, Yahudi yang merdeka dan Rezim Internsional istimewa untuk  kota Yerusalem. Tetapi jika kita lihat secara kenyataan hari ini walaupun minoritas penduduknya tapi, memiliki kakuatan dan bahkan menguasai dunia dalam berbagai bidang. Padahal Yahudi dalam panggung sejarah peradaban umat manusia tergolong pendatang baru yang terlambat.[4]









[1] Prof. Dr. Nanat Fatah Nasir, MS. Dan Mulyana Lc. , M.Ag , Yahudi versus Islam hlm 109
[2] Ibid. hlm. 109


[3] Prof. Dr. Nanat Fatah Nasir, MS. Dan Mulyana Lc. , M.Ag , Yahudi versus Islam hlm. 111

[4] Prof. Dr. Nanat Fatah Nasir, MS. Dan Mulyana Lc. , M.Ag , Yahudi versus Islam hlm. 114

Tidak ada komentar:

Posting Komentar