MINI RESEARCH
1.
Masalah Penelitian
Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap perilaku keagamaan
mahasiswa?
2.
Topik Penelitian
Pengaruh lingkungan terhadap perilaku keagamaan.
3.
Kerangka Teori
Ø Psikorefleksiologi
Pavlov
Ø Materi
Perkuliahan tentang teori Ivan Pavlov
Ø Literatur :
a)
Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam karangan Abdul
Rahman Shaleh
b)
Psikologi Umum karangan Drs. Agus Suyanto
c)
Psikologi Umum karangan DR. Kartini Kartono
Psikorefleksiologi
Pavlov[1]
`Ivan Pavlov,
yang berhasil membuktikan bahwa anjing-anjing akan mengeluarkan air liur setiap
kali mendengar bunyi garfu tala (bel), sekalipun mereka tidak mendapatkan
daging, peristiwa ini disebut dengan “ refleks bersyarat.”[2]
Seorang
behavioris tidak menaruh minatnya pada soal-soal akhlak, kecuali bahwa ia
seorang ilmuawan, tak peduli manusia macam apa itu, manusia adalah korban yang
fleksibel, dapat dibentuk dan fasif dari lingkungannya, yang menemtukan tingkah
lakunya.[3]
Bagi aliran
behavirisme psikologi merupakan bagian dari ilmu alam yang menekankan prilaku
manusia –perbuatan dan ucapannya baiki yang dipelajari maupun yang tidak-
sebagai pokok masalah (Wartson, 1919).[4]
Proses percobaan
Anjing yang
lapar di dalam kandang (supaya rangsang tetap terlihat),
rangsangan-rangsangannya adalah sebagai berikut:
1.
Rangsangan dengan makanan
2.
Dengan makanan dan cahaya yang berwarna terang
3.
Dengan cahya warna merah
4.
Dengan cahaya warna hijau
Hasilnya, pada
percobaan dengan rangsang nomor 1, 2, 3 anjing mengeluarkan liurnya (banyak),
namun pada nomor 4 tidak keluar air lur sedikitpun.
Kesimpulan percobaan:[5]
-
Perangsang bersyarat (perangsang buatan, perangsang tidak wajar
pun), yang sama kuatnya dengan perangsang wajar. Reaksi yang timbul itu
bersifat refleksif. Karena itu refleks ini disebut reflek bersyarat.
-
Kelenjar-kelenjar yang lainpun dapat mereaksi bersyarat, apabila
dilatih berulang-ulang, secara teratur didressur.
-
Dalam didressur, maka binatang dapat menari, melihat warna dan
sebagainya seperti perbuatan-perbuatan manusia.
-
Ilmu jiwa yang berobyekkan kesadaran tentu tidak akan berhasil baik
di kemudian hari. Ia harus berobyekkan kepada segala yang tampak oleh wondere
dari luar.
4.
Judul
Pengaruh lingkungan terhadap perilaku keagamaan Mahasiswa (studi
kasus di mahasiswa Universitas Padjadjaran di pondokan Ria Asri)
5.
Subjek Penelitian
Mahasiswa di pondokan Ria Asri
6.
Metode Penelitian
Untuk metode penelitiannya kami menggunakan angket. Adapun isi
angketnya adalah sebagai berikut.
Nama :
Jurusan :
Semester :
1.
Dimanakah kawasan asli anda tinggal?
ð
Perkampungan
ð
Perkotaan
ð
Transisi
2.
Apakah Background pendidikan anda sebelum masuk Universitas?
ð
MA,
ð
SMA,
ð
SMK,
ð
Lain-lain
3.
Bagaimana reaksi anda ketika mendengar adzan pada saat di rumah?
ð
Langsung mengambil wudlu
ð
Melanjutkan aktivitas
ð
Mengabaikannya
4.
Bagaimana reaksi anda ketika mendengar adzan pada saat di kostan?
ð
Langsung mengambil wudlu
ð
Melanjutkan aktivitas
ð
Mengabaikannya
5.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di rumah?
ð
Ya
ð
Kadang-kadang
ð
Tidak pernah
6.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di kostan?
ð
Ya
ð
Kadang-kadang
ð
Tidak pernah
7.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan do’a
ketika di rumah?
ð
Ya
ð
Kadang-kadang
ð
Tidak pernah
8.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan do’a
ketika di kostan?
ð
Ya
ð
Kadang-kadang
ð
Tidak pernah
9.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam keseharian
anda ketika di rumah?
ð
Ya
ð
Kadang-kadang
ð
Tidak pernah
10.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam keseharian
anda ketika di kostan?
ð
Ya
ð
Kadang-kadang
ð
Tidak pernah
~ Terima
Kasih ~
Untuk soal no.
3 dan 4 jawaban : kotak pertama = Ya, kotak kedua= Kadang-kadang,
kotak ketiga= Tidak pernah.
Hasil Penelitian
Mahasisiwa UNPAD yang mengekost di
sekitar Universitasnya sangat banyak, dapat dilihat dengan banyaknya
pondokan-pondokan atau kostan-kostan sebagai bukti otentiknya. Dengan latar
belakang yang berbeda-beda mereka harus bisa beradaptasi dengan lingkungannya.
Dalam proses adaptasi ini kemungkinan ada sebuah pergesaran-pergeseran dalam
sikap mental (kepribadian/syakhsiyah)nya. Baik itu dalam aspek sosial maupun
dalam aspek religiusitas (keagamaan)nya. Kami mencoba meneliti tentang
perubahan mereka dalam aspek keagamaannya saja. Untuk subjek penelitian kami
memfokuskan penelitian di pondokan Ria Asri yangb bertempat di jl. Hegarmanah
No. 29, RT 01/03, Tlp. 796988, Cikeruh-Jatinangor. Letak pondokan ini sangat
starategis, terletak diantara dua masjid. Berdasarkan info dari pemilik
pondokannya, mahasiswa yang mondok di pondokan ini sebanyak 30 orang.
Dikarenakan ketika kami meneliti banyak mahasiswa yang masih belum pulang
kuliah, jadi kami hanya mengambil data dari yang ada saja, walau tidak sampai
pada setengahnya namun cukup untuk bisa mewakili mahasiswa yang lainnya. Adapun
hasil penelitiannya adalah sebagai berikut.
No
|
Subjek
|
Topik
|
Jawaban
Responden
|
Ket.
|
||
Ya
|
Kadang-kadang
|
Tidak
pernah
|
||||
1.
|
Ananda
Putri P. (Antropologi smt. 6)
|
1.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
rumah?
2.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
kostan?
3.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di rumah?
4.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di kostan?
5.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di rumah?
6.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di kostan?
7.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di rumah?
8.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di kostan?
|
ü
ü
ü
|
ü
ü
|
ü
ü
ü
|
Topik
1
Ya
= 1
Kadang-kadang = 7
Tidak
pernah
=
4
Topik
2
Ya
= 1
Kadang-kadang = 8
Tidak
pernah
=
3
Topik
3
Ya
= 1
Kadang-kadang = 5
Tidak
pernah
=
6
Topik
4
Ya
= 0
Kadang-kadang = 3
Tidak
pernah
=
9
Topik
5
Ya
= 4
Kadang-kadang = 8
Tidak
pernah
=
0
Topik
6
Ya
= 4
Kadang-kadang = 8
Tidak
pernah
= 0
Topik
7
Ya
= 5
Kadang-kadang = 6
Tidak
pernah
= 1
Topik
8
Ya
= 5
Kadang-kadang = 6
Tidak
pernah
= 1
|
2.
|
Joshua
(Antropologi smt. 6)
|
1.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
rumah?
2.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
kostan?
3.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di rumah?
4.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di kostan?
5.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di rumah?
6.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di kostan?
7.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di rumah?
8.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di kostan?
|
ü
ü
ü
ü
|
|
ü
ü
ü
ü
|
|
3.
|
Timang
Bintang (Fikom smt. 6)
|
1.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
rumah?
2.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
kostan?
3.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di rumah?
4.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di kostan?
5.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di rumah?
6.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di kostan?
7.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di rumah?
8.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di kostan?
|
|
ü
ü
ü
ü
ü
ü
|
ü
ü
|
|
4.
|
Kartika
Meydina D. (Antropologi smt. 6)
|
1.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
rumah?
2.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
kostan?
3.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di rumah?
4.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di kostan?
5.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di rumah?
6.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di kostan?
7.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di rumah?
8.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di kostan?
|
ü
|
ü
ü
ü
ü
ü
ü
|
ü
|
|
5.
|
Adhy
Kurniadi (Teknik Pertanian smt. 10)
|
1.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
rumah?
2.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
kostan?
3.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di rumah?
4.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di kostan?
5.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di rumah?
6.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di kostan?
7.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di rumah?
8.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di kostan?
|
ü
ü
|
ü
ü
ü
ü
|
ü
ü
|
|
6.
|
Yudha
(Nutrisi smt 6)
|
1.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
rumah?
2.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
kostan?
3.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di rumah?
4.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di kostan?
5.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di rumah?
6.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di kostan?
7.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di rumah?
8.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di kostan?
|
ü
ü
ü
ü
|
ü
ü
ü
|
ü
|
|
8.
|
Syintia
(TMIP smt. 10)
|
1.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
rumah?
2.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
kostan?
3.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di rumah?
4.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di kostan?
5.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di rumah?
6.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di kostan?
7.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di rumah?
8.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di kostan?
|
ü
ü
|
ü
ü
ü
ü
ü
ü
|
|
|
9.
|
Harrid
(Sastra Inggris smt. 2)
|
1.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
rumah?
2.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
kostan?
3.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di rumah?
4.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di kostan?
5.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di rumah?
6.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di kostan?
7.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di rumah?
8.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di kostan?
|
ü
|
ü
ü
ü
ü
ü
|
ü
ü
|
|
10.
|
Fadly
Pratama (Perikanan smt. 4)
|
1.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
rumah?
2.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
kostan?
3.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di rumah?
4.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di kostan?
5.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di rumah?
6.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di kostan?
7.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di rumah?
8.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di kostan?
|
ü
|
ü
ü
ü
|
ü
ü
ü
ü
|
|
11.
|
Sandro
Pratama (Perikanan ilmu kelautan smt. 4)
|
1.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
rumah?
2.
Apakah anda langsung berwudlu ketika mendengar adzan pada saat di
kostan?
3.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di rumah?
4.
Apakah anda sering mengikuti pengajian pada saat di kostan?
5.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di rumah?
6.
Apakah semua aktivitas anda selalu diawali dan diakhiri dengan
do’a ketika di kostan?
7.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di rumah?
8.
Apakah lingkungan mempengaruhi perilaku keagamaan dalam
keseharian anda ketika di kostan?
|
|
ü
ü
ü
ü
ü
ü
ü
|
ü
|
Dari data angket diatas dapat kita
lihat bahwasannya, yang mengalami perubahan dalam
prilaku keagamaan diakibatkan dari pengaruh lingkungan pondokan yang pastinya
tidak bisa di elakan oleh seluruh mahasisiwanya. Dengan menggunakan teori
refleskiologi pavlop yang merupakan cabang dari teori behaviorisme yaitu masuk
pada stimulus respon, dengan stimulus-stimulus yang kami paparkan dalam angket,
bisa kita ambil sebuah data baru sebagai keterangan data diatas, yaitu:
1. Untuk stimulus (adzan) pada topik no 1 dan 2
respon yang mengalami perubahan adalah 1 orang (Timang bintang dari mengabaikan
menjadi kadang-kadang langsung mengambil air wudlu.
2. Untuk stimulus (pangajian) pada topik no 3 dan
4 respon yang mengalami perubahan adalah 4 orang (Timang bintang dari
kadang-kadang manjadi tidak pernah, Kartika dari sering mengikuti menjadi tidak
pernah, Yudha dari tidak pernah menjadi kadang-kadang, Sandro dari
kadang-kadang menjadi tidak pernah)
3. Untuk stimulus (do’a) pada topik no 5 dan 6
respon yang mengalami perubahan adalah 0 orang (tidak ada perubahan dari
kebiasaan dari rumahnya dengan di pondokannya)
4. Untuk stimulus (lingkungan) pada topik no 7 dan
8 respon yang mengalami perubahan adalah 4 orang (Fadly dari kadang-kadang
memengaruhi menjadi memengaruhi, Yudha dari tidak pernah memengaruhi menjadi
memengaruhi, Harrid dari memengaruhi menjadi kadang-kadang memengaruhi, Ananda
dari memengaruhi menjadi tidak pernah memengaruhi)
Dari data ini, yang kami fokuskan adalah pada
topik 7 dan 8, topik yang lainnya hanya penyelaras atau pemancing saja, dan
juga sebagai penguat argumen kami nanti dalam penarikan kesimpulan. Dengan
melihat hasil dari perubahan dalam topik 7 dan 8 hanya ada 4 orang yang
mengakui adanya pengaruh lingkungan terhadap prilaku keagamaan mereka dalam
kehidupan sehari-hari, yang asalnya dari lingkungan rumah masing-masing tidak
pernah memengaruhi ketika di pondokan menjadi memengaruhi, dari kadang-kadang
memengaruhi menjadi memengaruhi, dari memengaruhi menjadi kadang-kadang
memengaruhi, dan dari memengaruhi menjadi tidak pernah memengaruhi.
Terlepas dari penyebab perubahan prilaku
keagamaan mereka bukan hanya dari lingkungan saja, pasti ada faktor lain.
Namun, dengan melihat penyaksian dan pengakuan mereka dalam mengisi angket pada
topik 7 dan 8 seperti dijelaskan diatas, maka dengan 1 orang mewakili 2 orang,
maka dapat disimpulkan bahwa 8 orang dari 30 orang yang mondok mengakui adanya
pengaruh lingkungan terhadap perilaku keagamaan mereka. Mahasiswa yang lainnya
stagnan (tidak merasakan perubahan karena lingkungan), ketika diwawancara
secara singkat alasannya adalah karena mereka kurang memperhatikan lingkungan
mereka hanya fokus pada individunya saja, sehingga respon atau perhatiannya
pada libgkungan sekitarnya kurang, jadi kemungkinan besar hal inilah yang
mengakibatkan mereka tidak merasakan pengaruh lingkungan terhadap prilaku
keagamaan mereka. Jika diprosentasekan maka hasilnya adalah :
Diketahui :
F = 8, N = 30 P = 8/30 x 100 %
Ditanyakan :
P = ........? P = 0,27 x
100%
Jawab: P
= 27%
Rumus: P =
F/N x 100 %
Jadi, yang mengakui adanya pengaruh lingkungan
terhadap perilaku keagamaan adalah 27 % dapat dikategorikan pada Sebagian
Kecil.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya mahasiswa yang mondok di pondokan Ria Asri sebagian kecil mengakui akan
adanya pengaruh lingkungan terhadap perilaku keagamaan mereka sehari-hari.
Saran
Untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan
(khazanah) keagamaannya terutama yang berpautan dengan ibadah, supaya kecerdasan
spiritualnya terkuatkan dan lebih jauhnya supaya antara keduniaan dan keakhiratan
itu bisa di seimbangkan.
[1]
Kartini Kartono, Psikologi Umum, (Bandung: CV. Mandar Maju, 1996), hlm. 6.
[2]
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu pengantar dalam perspektif Islam,
(Jakarta: Kencana, 2008), cet. Ke- 3, hlm. 36.
[3]
Ibid, hlm. 37.
[4]
Ibid, hlm. 6.
[5]
Agus Suyanto, Psokologi Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet. Ke- 14, hlm.
117.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar